Surah Al-Waqiah Ayat 66 Lengkap dengan Tafsir

Surah Al-Waqiah Ayat 66 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.

Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 66

اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ

innā lamugramūn(a).

(sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,

Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 66

Ayat ini menggambarkan penyesalan dan kerugian besar yang dirasakan oleh orang-orang yang tanaman mereka tiba-tiba rusak karena kehendak Allah. Mereka menyadari bahwa semua pengorbanan dan usaha mereka, termasuk tenaga, waktu, dan biaya, tidak membuahkan hasil, bahkan menjadi beban yang menyesakkan.

Ungkapan “lamughramūn” menunjukkan perasaan rugi total, yakni ketika kerugian tak hanya secara fisik atau materi, tapi juga secara emosional dan psikologis. Mereka merasa seolah-olah terbebani utang yang tidak sanggup mereka tanggung.


Penjelasan Tafsir:

Ayat ini merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya yang menggambarkan bahwa manusia hanya bisa berusaha, tetapi tidak mampu menjamin hasil. Ketika tanaman yang ditunggu-tunggu hasilnya hancur, reaksi alami manusia adalah menyesal, mengeluh, dan merasa dirugikan.

Ayat ini juga mengandung isyarat betapa lemahnya manusia, serta bagaimana Allah menguji manusia dengan kerugian, agar mereka sadar bahwa semua kenikmatan berasal dari-Nya, bukan semata hasil kerja mereka.


Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 66:

  1. Kerugian dalam kehidupan dunia bisa datang kapan saja, meskipun usaha telah maksimal.

  2. Perasaan rugi dan menderita adalah bentuk ujian yang mengingatkan manusia kepada Allah.

  3. Segala usaha manusia perlu dibarengi dengan tawakal dan doa.

  4. Ayat ini mengandung pelajaran tentang kerendahan diri di hadapan kehendak Allah.


“Kami Benar-Benar Merugi” – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 66

Ketika hasil kerja keras hancur seketika, manusia hanya bisa berkata,
“Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian.”
Ayat ini adalah cermin yang menegaskan bahwa segala hasil bukan karena usaha semata,
tetapi karunia dari Allah semata. Maka, rendahkanlah hati dan gantungkan harapan hanya kepada-Nya.