Surah Al-Waqiah Ayat 59 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 59
ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخٰلِقُوْنَ
a’antum takhluqūnahū am naḥnul-khāliqūn(a).
Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 59
Allah menekankan lagi berupa pertanyaan bagaimana orang kafir dapat memproses kejadian air mani (sperma) yang dipancarkan ke dalam rahim? Merekakah yang memproses air mani itu menjadi manusia yaitu tubuh yang lengkap dengan badan, kepala, kaki dan tangan, yang dilengkapi pula dengan mata, hidung, mulut dan telinga ataukah Allah yang menciptakannya? Pastilah orang kafir tidak dapat menjawab kecuali mengakui bahwa sebenarnya Allah yang menyebabkan air mani tersebut menjadi manusia, dan Allah pula yang menentukan apakah air mani tersebut menjadi manusia pria atau wanita; demikian pula, hanya Allah sajalah yang menetapkan berapa umur manusia tersebut. Bukankah Allah yang berkuasa menciptakan manusia pertama kalinya, juga Mahakuasa menghidupkannya kembali sesudah matinya, dengan membangkitkannya pada hari Kiamat untuk menerima balasan yang paling sempurna.
Penjelasan Tafsir:
Ayat ini menegaskan kelemahan manusia dan kekuasaan mutlak Allah. Manusia hanya menjadi perantara keluarnya air mani, tetapi tidak mempunyai kekuatan sedikit pun untuk menciptakan manusia dari air mani itu. Proses kompleks penciptaan janin, pembentukan organ tubuh, dan penentuan jenis kelamin sepenuhnya adalah kehendak Allah.
Pertanyaan ini bukan untuk dijawab secara lisan, tetapi untuk membangkitkan kesadaran dan rasa tunduk, agar manusia mengakui bahwa hanya Allah Sang Pencipta sejati. Jika penciptaan awal saja tidak mampu dilakukan manusia, maka sungguh lebih tidak masuk akal jika manusia mengingkari kebangkitan.
Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 59:
-
Allah menegaskan peran-Nya sebagai Pencipta manusia.
-
Manusia tidak mampu menciptakan dirinya sendiri maupun keturunannya.
-
Pertanyaan ini menyadarkan manusia akan kelemahannya.
-
Membantah secara logis orang yang mengingkari hari kebangkitan.
Siapa Penciptamu? Renungkan Ayat 59 Surah Al-Wāqi‘ah
Kita tidak memiliki kuasa sedikit pun dalam menciptakan manusia. Allah sajalah yang menciptakan dari awal hingga akhir. Maka renungkanlah asal usulmu, dan bersiaplah untuk kembali kepada-Nya. Jangan engkau ingkari kekuasaan-Nya, termasuk kebangkitan dan pembalasan yang dijanjikan.