Surah Al-Waqiah Ayat 58 Lengkap dengan Tafsir

Surah Al-Waqiah Ayat 58 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.

Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 58

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ

afa ra’aitum mā tumnūn(a).

Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.

Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 58

Allah menekankan lagi berupa pertanyaan bagaimana orang kafir dapat memproses kejadian air mani (sperma) yang dipancarkan ke dalam rahim? Merekakah yang memproses air mani itu menjadi manusia yaitu tubuh yang lengkap dengan badan, kepala, kaki dan tangan, yang dilengkapi pula dengan mata, hidung, mulut dan telinga ataukah Allah yang menciptakannya? Pastilah orang kafir tidak dapat menjawab kecuali mengakui bahwa sebenarnya Allah yang menyebabkan air mani tersebut menjadi manusia, dan Allah pula yang menentukan apakah air mani tersebut menjadi manusia pria atau wanita; demikian pula, hanya Allah sajalah yang menetapkan berapa umur manusia tersebut. Bukankah Allah yang berkuasa menciptakan manusia pertama kalinya, juga Mahakuasa menghidupkannya kembali sesudah matinya, dengan membangkitkannya pada hari Kiamat untuk menerima balasan yang paling sempurna.

Penjelasan Tafsir:

Ayat ini merupakan lanjutan dari argumentasi logis untuk membuktikan kekuasaan Allah dalam menciptakan dan membangkitkan manusia. Allah mengajak manusia merenung kembali asal-usulnya, yakni dari setetes air mani, sesuatu yang hina dan tak berdaya.

Dengan gaya tanya yang menggugah, Allah menyadarkan manusia: Bagaimana bisa kamu mengingkari kebangkitan, sedangkan kamu pun tahu asalmu dari sesuatu yang sangat lemah, dan itu pun bukan kamu yang menciptakannya?


Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 58:

  1. Manusia berasal dari air mani yang dipancarkan ke dalam rahim.

  2. Allah mengajak manusia merenungi proses penciptaannya.

  3. Manusia tidak memiliki peran dalam menciptakan dirinya sendiri.

  4. Ayat ini memperkuat dalil bahwa Allah Mahakuasa untuk membangkitkan kembali.


Renungkan Asal Usulmu – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 58

Kita berasal dari setetes air mani yang hina—bukan kita yang menciptakan diri ini. Maka bagaimana mungkin kita meragukan kekuasaan Allah untuk membangkitkan kembali setelah mati? Jangan biarkan kesombongan menutupi fitrah. Percayalah kepada kebangkitan dan bersiaplah menghadapinya.