Surah Al-Waqiah Ayat 44 Lengkap dengan Tafsir

Surah Al-Waqiah Ayat 44 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.

Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 44

لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ

lā bāridiw wa lā karīm(in).

tidak sejuk dan tidak menyenangkan.

Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 44

Pada ayat-ayat ini Allah menyebut ashabusy-syimal, kemudian diulang kata-kata itu dalam bentuk pertanyaan dengan maksud mencela. Kemudian diterangkan azab yang akan menimpa mereka yaitu: 1. Angin panas yang bertiup dengan membawa udara yang sangat panas dan menyengat seluruh tubuh. Mereka lari mencari naungan dari asap jahanam. 2. Air yang disediakan untuk minuman mereka bukan air yang sejuk, tetapi air mendidih yang panasnya tidak terhingga. 3. Awan yang ada di atas mereka berupa gumpalan awan, dari asap api neraka yang sangat hitam yang tidak menyejukkan dan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan firman Allah:

(Akan dikatakan), “Pergilah kamu mendapatkan apa (azab) yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (alMursalat/77: 29-34)

Angin samum yang panas luar biasa dan awan hitam yang juga menambah suasana panas yang sangat luar biasa itulah yang menyebabkan mereka merasa haus dan dahaga yang tidak ada bandingannya dan yang sudah tidak tertahankan lagi, yang memaksa mereka untuk minum sebanyak-banyaknya walaupun air yang diminum itu adalah air yang panas dan mendidih bagaikan lumeran timah dan tembaga. Dengan demikian, semakin bertubi-tubilah penderitaan siksa dan azab yang mereka rasakan.

Penjelasan Tafsir:

Setelah menggambarkan keadaan golongan kiri yang berada di bawah naungan asap hitam (yaḥmūm), ayat ini menegaskan bahwa asap tersebut tidak menyejukkan dan tidak pula menyenangkan. Ini menambah kesan ironis karena “naungan” yang biasanya mengandung makna positif di dunia, di akhirat menjadi sumber tambahan azab.

Makna dua kata kunci:

  • “Lā bārid”: Tidak sejuk, menunjukkan bahwa asap tersebut bahkan tidak meredakan panas yang menyiksa mereka.

  • “Wa lā karīm”: Tidak menyenangkan, tidak memiliki kemuliaan, tidak memberi kenyamanan fisik maupun batin.

Keterangan ini juga memperkuat pesan bahwa mereka tidak memiliki jalan keluar, tidak ada harapan akan keringanan, dan bahkan unsur-unsur alam pun menjadi alat penyiksaan.


Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 44:

  1. Naungan di neraka adalah bagian dari azab, bukan rahmat.

  2. Tidak ada kenyamanan sedikit pun bagi penghuni neraka — semuanya penuh kesengsaraan.

  3. Kata “karīm” yang biasanya bermakna mulia, di sini menandakan hilangnya segala kemuliaan dan kehormatan.

  4. Azab itu bukan hanya fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan batin.


Tidak Sejuk dan Tidak Menyenangkan – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 44

Ayat ini mempertegas totalitas azab neraka: panas tanpa naungan yang menyejukkan, asap tanpa sedikit pun kenyamanan. Semua ini menjadi peringatan agar manusia tidak terlena oleh dunia dan memperhatikan peringatan Allah. Marilah kita berlindung kepada-Nya dari golongan kiri, dan mohon agar dimasukkan ke dalam golongan kanan yang penuh kenikmatan dan kemuliaan.