Surah Al-Waqiah Ayat 41 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 41
وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ
wa aṣḥābusy-syimāl(i), mā aṣḥābusy-syimāl(i).
Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 41
Pada ayat-ayat ini Allah menyebut ashabusy-syimal, kemudian diulang kata-kata itu dalam bentuk pertanyaan dengan maksud mencela. Kemudian diterangkan azab yang akan menimpa mereka yaitu: 1. Angin panas yang bertiup dengan membawa udara yang sangat panas dan menyengat seluruh tubuh. Mereka lari mencari naungan dari asap jahanam. 2. Air yang disediakan untuk minuman mereka bukan air yang sejuk, tetapi air mendidih yang panasnya tidak terhingga. 3. Awan yang ada di atas mereka berupa gumpalan awan, dari asap api neraka yang sangat hitam yang tidak menyejukkan dan tidak menyenangkan. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
(Akan dikatakan), “Pergilah kamu mendapatkan apa (azab) yang dahulu kamu dustakan. Pergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.” Sungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana, seakan-akan iring-iringan unta yang kuning. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran). (alMursalat/77: 29-34)
Angin samum yang panas luar biasa dan awan hitam yang juga menambah suasana panas yang sangat luar biasa itulah yang menyebabkan mereka merasa haus dan dahaga yang tidak ada bandingannya dan yang sudah tidak tertahankan lagi, yang memaksa mereka untuk minum sebanyak-banyaknya walaupun air yang diminum itu adalah air yang panas dan mendidih bagaikan lumeran timah dan tembaga. Dengan demikian, semakin bertubi-tubilah penderitaan siksa dan azab yang mereka rasakan.
Penjelasan Tafsir:
Setelah membicarakan nikmat-nikmat surga yang diperoleh oleh golongan kanan, kini Allah beralih menyebut golongan kiri (aṣ-ḥābusy-syimāl). Ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan mereka yang celaka, karena amal perbuatan mereka penuh dengan dosa, kekufuran, dan penentangan terhadap ajaran Allah.
Bentuk redaksional ayat ini: “Mā aṣ-ḥābusy-syimāl?” adalah bentuk tanya retoris yang bermakna kecaman, yaitu: “Tahukah kamu betapa celakanya mereka?” Tujuannya bukan untuk meminta jawaban, melainkan untuk menunjukkan kedahsyatan dan keparahan azab yang akan mereka alami.
Kata “golongan kiri” merujuk pada posisi simbolik saat catatan amal diberikan di Hari Kiamat. Dalam banyak ayat, mereka yang menerima dengan tangan kiri diidentikkan dengan penghuni neraka. Ayat-ayat selanjutnya akan menjelaskan bentuk siksaan tersebut secara lebih rinci.
Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 41:
-
Golongan kiri adalah simbol bagi orang-orang kafir dan pendosa.
-
Penyebutan mereka dalam bentuk pertanyaan mengandung makna celaan dan kecaman.
-
Ayat ini menjadi pengantar bagi uraian tentang azab neraka yang mereka terima.
Celaan bagi Golongan Kiri – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 41
Ayat ini membuka pembahasan mengenai nasib golongan kiri, yakni orang-orang yang ingkar. Dengan bentuk pertanyaan retoris, Allah menunjukkan betapa mengerikan dan sengsaranya nasib mereka. Ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang menyimpang dari jalan kebenaran.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari ayat ini dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bacalah dengan hati yang ikhlas dan khusyuk.