Surah Al-Waqiah Ayat 3 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 3
خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ
khāfiḍatur rāfi‘ah(tun).
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 3
Pada ayat ini, Allah menggambarkan bahwa Hari Kiamat bukan sekadar peristiwa dahsyat secara fisik, tetapi juga menjadi momen penentuan derajat manusia di sisi-Nya. Menurut tafsir Ibnu ‘Abbas, peristiwa Kiamat akan merendahkan suatu golongan dan meninggikan golongan lainnya.
Maknanya, orang-orang yang selama hidup di dunia merasa tinggi dan sombong karena kekayaan, kekuasaan, atau status sosial—akan direndahkan. Sementara mereka yang selama ini tampak lemah, sederhana, atau tidak diperhitungkan—namun memiliki iman dan amal saleh—akan Allah angkat derajatnya.
Hari itu akan membawa perubahan besar dalam tatanan kehidupan. Tidak ada lagi kebanggaan duniawi yang bisa menyelamatkan. Semua akan ditentukan oleh ketakwaan dan amal perbuatan.
Selanjutnya, Al-Qur’an menggambarkan suasana Kiamat yang begitu dahsyat. Gunung-gunung yang megah akan hancur luluh seperti debu yang beterbangan. Bangunan kokoh runtuh, dan bumi porak-poranda. Di tengah keguncangan itu, manusia akan terbagi menjadi tiga kelompok besar:
-
Golongan kanan (Ashabul-Yamin): Mereka yang menerima catatan amal di tangan kanan—golongan yang beruntung dan selamat.
-
Golongan kiri (Ashabusy-Syimal): Mereka yang menerima catatan amal di tangan kiri—golongan yang celaka dan mendapatkan azab.
-
Golongan terdahulu dalam keimanan (As-Sabiqun): Orang-orang yang paling dulu beriman dan beramal saleh secara total. Mereka mendapatkan derajat tertinggi di sisi Allah.
Poin-Poin Penting dari Ayat 3 Surah Al-Waqi’ah
-
Hari Kiamat sebagai momen seleksi: Allah akan merendahkan yang sombong dan meninggikan yang beriman.
-
Kebesaran dunia tak lagi berarti: Kedudukan dan kekayaan duniawi akan runtuh tanpa makna.
-
Tiga golongan manusia: Allah telah menetapkan kategori akhir nasib manusia di akhirat.
-
Visualisasi Kiamat yang mengguncang: Alam semesta hancur sebagai bentuk kekuasaan Allah yang mutlak.
Ayat ini mengingatkan bahwa status akhir manusia tidak ditentukan oleh apa yang tampak di dunia, tetapi oleh kualitas iman dan amalnya. Jangan sampai kita tertipu oleh gemerlap dunia dan lupa akan tujuan hidup sejati: kembali kepada Allah dalam keadaan mulia.
Sekaranglah waktunya untuk menilai kembali arah hidup kita. Di barisan manakah kita ingin berada kelak? Golongan kanan, kiri, atau justru menjadi yang terdepan dalam keimanan?
Ayo, mulai perbaiki diri dari sekarang. Perbanyak amal saleh, kuatkan iman, dan terus belajar dari Al-Qur’an. Karena akhir kita ditentukan dari langkah kita hari ini.