Surah Al-Waqiah Ayat 29 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 29
وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ
wa ṭalḥim manḍūd(in).
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 29
Ayat ini mulai menjabarkan kenikmatan yang akan diperoleh golongan kanan di surga. Pohon bidara disebut sebagai simbol keindahan dan kenyamanan, tetapi dalam bentuk yang lebih sempurna: tidak berduri, berbeda dari bentuknya di dunia. Ini menandakan bahwa segala kenikmatan di surga telah disucikan dari segala hal yang menyakitkan atau menyusahkan.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya (ayat 27–28), golongan kanan adalah mereka yang beriman dan beramal saleh, dan mereka memperoleh balasan berupa kebahagiaan abadi dalam surga. Ayat ini memperjelas gambaran suasana tempat tinggal mereka, menunjukkan keseimbangan antara ketenangan, keindahan, dan kemewahan yang tanpa cela.
Ayat ini memiliki kesinambungan makna dengan Surah Al-Wāqi‘ah ayat 28, yang menyebutkan bahwa golongan kanan berada di antara pohon bidara dan pohon pisang, menandakan kesinambungan gambaran suasana surga bagi mereka.
Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 29
-
Golongan kanan menikmati suasana surga yang damai dan menyenangkan.
-
Pohon bidara yang disebut di surga tidak memiliki duri, melambangkan kenikmatan yang telah disucikan dari segala bentuk gangguan.
-
Setiap kenikmatan di surga merupakan bentuk sempurna dari apa yang mungkin dikenal manusia di dunia, namun tanpa kekurangan sedikit pun.
-
Penjabaran ini melanjutkan deskripsi suasana surgawi yang dimulai dari ayat sebelumnya.
Amal Menentukan Derajat – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 29
Surah Al-Wāqi‘ah ayat 29 menegaskan kembali bahwa golongan kanan—orang-orang yang beriman dan beramal saleh—akan berada dalam kenikmatan yang sempurna. Segala yang mereka dapatkan merupakan balasan dari amal mereka di dunia. Maka, marilah kita memperbanyak amal kebaikan agar tergolong ke dalam golongan kanan yang berbahagia.