Surah Al-Waqiah Ayat 24 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 24
جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
jazā’am bimā kānū ya‘malūn(a).
Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 24
Ayat ini menegaskan bahwa segala kenikmatan dan kemuliaan yang diperoleh para penghuni surga adalah imbalan dari amal perbuatan mereka di dunia. Mereka memperoleh karunia tersebut bukan tanpa sebab, melainkan karena kesungguhan dalam menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang:
-
Menunaikan kewajiban agama secara konsisten,
-
Bangun malam untuk salat, berzikir, dan memohon ampun,
-
Menyibukkan diri dengan puasa, sedekah, dan amal kebajikan,
-
Menyucikan harta mereka dengan memberi kepada yang berhak, baik yang meminta maupun yang tidak meminta.
Perilaku mereka di dunia dicerminkan secara indah dalam firman Allah:
🔁 Surah Adz-Dzāriyāt ayat 17–19:
“Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.”
Ayat ini juga memperkuat makna yang senada dengan Surah Al-Wāqi‘ah ayat 10–11, yaitu tentang golongan as-sābiqūn yang mendahului dalam keimanan dan amal saleh.
Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 24
-
Menegaskan keterkaitan erat antara amal perbuatan dan ganjaran akhirat.
-
Kenikmatan surga bukan hasil kebetulan, melainkan hasil nyata dari kesalehan yang konsisten.
-
Memotivasi umat Islam untuk meningkatkan ibadah malam, infak, dan amal sosial.
Amal Menentukan Derajat – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 24
Surah Al-Wāqi‘ah ayat 24 memberikan pelajaran bahwa setiap nikmat akhirat adalah hasil dari perjuangan hidup yang lurus di dunia. Allah Maha Adil dalam memberikan balasan. Maka siapa yang bersungguh-sungguh dan istiqamah dalam ketaatan, akan dipersilakan menikmati keindahan yang abadi di akhirat kelak.