Surat Al-Waqi’ah dikenal sebagai salah satu surat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan dengan jelas tentang hari kiamat dan konsekuensinya. Membaca Surat Al-Waqi’ah lengkap dengan teks Arab dan artinya sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang ingin merasakan keindahan bahasa Al-Qur’an sambil memahami maknanya.
Menghayati Surat Al-Waqi’ah dalam teks aslinya memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, karena setiap kata dalam bahasa Arabnya mengandung makna yang sangat dalam dan penuh hikmah. Dengan memahami artinya, pesan-pesan dalam surat ini menjadi lebih mudah dicerna dan dijadikan pedoman hidup.
Surat ini terdiri dari 96 ayat yang berisi peringatan, penghiburan, dan motivasi untuk meningkatkan ketakwaan. Berikut adalah teks Surat Al-Waqi’ah dalam bahasa Arab beserta artinya dalam bahasa Indonesia:
Surat Al Waqiah Beserta Artinya
Ingin ibadah baca Qur’an lebih bermanfaat? Yuk, baca Surat al Waqiah Arab dan artinya bersama-sama. Selain kamu bisa baca Arab-nya Waqi’ah, kamu juga bisa mengerti artinya per ayat:
اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ ١
Apabila terjadi hari Kiamat (yang pasti terjadi),
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌۘ ٢
tidak ada seorang pun yang (dapat) mendustakan terjadinya.
خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ ٣
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain).
اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ ٤
Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya
وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ ٥
dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya,
فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ ٦
jadilah ia debu yang beterbangan.
وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةًۗ ٧
Kamu menjadi tiga golongan,
فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗ ٨
yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu
وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِۗ ٩
dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ ١٠
Selain itu, (golongan ketiga adalah) orang-orang yang paling dahulu (beriman). Merekalah yang paling dahulu (masuk surga).
اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ ١١
Mereka itulah orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).
فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ ١٢
(Mereka) berada dalam surga (yang penuh) kenikmatan.
ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ ١٣
(Mereka adalah) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu
وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ ١٤
dan sedikit dari orang-orang yang (datang) kemudian.
عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ ١٥
(Mereka berada) di atas dipan-dipan yang bertatahkan emas dan permata
مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ ١٦
seraya bersandar di atasnya saling berhadapan.
يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ ١٧
Mereka dikelilingi oleh anak-anak yang selalu muda
بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ ١٨
dengan (membawa) gelas, kendi, dan seloki (berisi minuman yang diambil) dari sumber yang mengalir.
لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ ١٩
Mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk.
وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ ٢٠
(Mereka menyuguhkan pula) buah-buahan yang mereka pilih
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ ٢١
dan daging burung yang mereka sukai.
وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ ٢٢
Ada bidadari yang bermata indah
كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ ٢٣
laksana mutiara yang tersimpan dengan baik
جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٢٤
sebagai balasan atas apa yang selama ini mereka kerjakan.
لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ ٢٥
Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia dan tidak (pula) percakapan yang menimbulkan dosa,
اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا ٢٦
kecuali (yang mereka dengar hanyalah) ucapan, “Salam… salam.”
وَاَصْحٰبُ الْيَمِينِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ ٢٧
Golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.
فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ ٢٨
(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ ٢٩
pohon pisang yang (buahnya) bersusun-susun,
وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ ٣٠
naungan yang terbentang luas,
وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ ٣١
air yang tercurah,
وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ ٣٢
buah-buahan yang banyak
لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ ٣٣
yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang memetiknya,
وَّفُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍۗ ٣٤
dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ ٣٥
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu) secara langsung,
فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ ٣٦
lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan
عُرُبًا اَتْرَابًاۙ ٣٧
yang penuh cinta (lagi) sebaya umurnya,
لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗࣖ ٣٨
(diperuntukkan) bagi golongan kanan,
ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ ٣٩
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu
وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ ٤٠
dan segolongan besar (pula) dari orang-orang yang kemudian.
وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ ٤١
Golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ ٤٢
(Mereka berada) dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih,
وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ ٤٣
dan naungan asap hitam
لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ ٤٤
yang tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ ٤٥
Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah.
وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ ٤٦
Mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar.
وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ ٤٧
Mereka berkata, “Apabila kami telahmati menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan (kembali)?
اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَ ٤٨
Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (akan dibangkitkan pula)?”
قُلْ اِنَّ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَۙ ٤٩
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian
لَمَجْمُوْعُوْنَۙ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ ٥٠
benar-benar akan dikumpulkan pada waktu tertentu, yaitu hari yang sudah diketahui.
ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ ٥١
Kemudian, sesungguhnya kamu, wahai orang-orang sesat lagi pendusta,
لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ ٥٢
pasti akan memakan pohon zaqum.
فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ ٥٣
Lalu, kamu akan memenuhi perut-perutmu dengannya.
فَشٰرِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ ٥٤
Setelah itu, untuk penawarnya (zaqum) kamu akan meminum air yang sangat panas.
فَشٰرِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ ٥٥
Maka, kamu minum bagaikan unta yang sangat haus.
هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ ٥٦
Inilah hidangan (untuk) mereka pada hari Pembalasan.”
نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ ٥٧
Kami telah menciptakanmu. Mengapa kamu tidak membenarkan (hari Kebangkitan)?
اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ ٥٨
Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu pancarkan (sperma)?
ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخٰلِقُوْنَ ٥٩
Apakah kamu yang menciptakannya atau Kami Penciptanya?
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ ٦٠
Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami tidak lemah
عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ اَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِيْ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٦١
untuk mengubah bentukmu (di hari Kiamat) dan menciptakanmu kelak dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ ٦٢
Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui penciptaan yang pertama. Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ ٦٣
Apakah kamu memperhatikan benih yang kamu tanam?
ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزّٰرِعُوْنَ ٦٤
Apakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkan?
لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ ٦٥
Seandainya Kami berkehendak, Kami benar-benar menjadikannya hancur sehingga kamu menjadi heran tercengang,
اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ ٦٦
(sambil berkata,) “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian.
بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ ٦٧
Bahkan, kami tidak mendapat hasil apa pun.”
اَفَرَءَيْتُمُ الْمَاۤءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَۗ ٦٨
Apakah kamu memperhatikan air yang kamu minum?
ءَاَنْتُمْ اَنْزَلْتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ ٦٩
Apakah kamu yang menurunkannya dari awan atau Kami yang menurunkan?
لَوْ نَشَاۤءُ جَعَلْنٰهُ اُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ ٧٠
Seandainya Kami berkehendak, Kami menjadikannya asin. Mengapa kamu tidak bersyukur?
اَفَرَءَيْتُمُ النَّارَ الَّتِيْ تُوْرُوْنَۗ ٧١
Apakah kamu memperhatikan api yang kamu nyalakan?
ءَاَنْتُمْ اَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَآ اَمْ نَحْنُ الْمُنْشِـُٔوْنَ ٧٢
Apakah kamu yang menumbuhkan kayunya atau Kami yang menumbuhkan?
نَحْنُ جَعَلْنٰهَا تَذْكِرَةً وَّمَتَاعًا لِّلْمُقْوِيْنَۚ ٧٣
Kami menjadikannya (api itu) sebagai peringatan dan manfaat bagi para musafir.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِࣖ ٧٤
Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung.
فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ ٧٥
Aku bersumpah demi tempat beredarnya bintang-bintang.
وَاِنَّهٗ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُوْنَ عَظِيْمٌۙ ٧٦
Sesungguhnya itu benar-benar sumpah yang sangat besar seandainya kamu mengetahui.
اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ ٧٧
Sesungguhnya ia benar-benar Al-Qur’an yang sangat mulia,
فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ ٧٨
dalam Kitab yang terpelihara.
لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ ٧٩
Tidak ada yang menyentuhnya, kecuali para hamba (Allah) yang disucikan.
تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ ٨٠
(Al-Qur’an) diturunkan dari Tuhan seluruh alam.
اَفَبِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَنْتُمْ مُّدْهِنُوْنَ ٨١
Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur’an)
وَتَجْعَلُوْنَ رِزْقَكُمْ اَنَّكُمْ تُكَذِّبُوْنَ ٨٢
dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan (Al-Qur’an)?
فَلَوْلَآ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَۙ ٨٣
Kalau begitu, mengapa (kamu) tidak (menahan nyawa) ketika telah sampai di kerongkongan,
وَاَنْتُمْ حِيْنَىِٕذٍ تَنْظُرُوْنَۙ ٨٤
padahal kamu ketika itu melihat (orang yang sedang sekarat)?
وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ ٨٥
Kami lebih dekat kepadanya (orang yang sedang sekarat) daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat.
فَلَوْلَآ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَۙ ٨٦
Maka, mengapa jika kamu tidak diberi balasan,
تَرْجِعُوْنَهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٨٧
kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang-orang yang benar?
فَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ ٨٨
Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),
فَرَوْحٌ وَّرَيْحَانٌ ەۙ وَّجَنَّتُ نَعِيْمٍ ٨٩
dia memperoleh ketenteraman, rezeki, dan surga (yang penuh) kenikmatan.
وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۙ ٩٠
Jika dia (termasuk) golongan kanan,
فَسَلٰمٌ لَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ ٩١
“Salam bagimu” dari (sahabatmu,) golongan kanan.
وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِيْنَ الضَّاۤلِّيْنَۙ ٩٢
Jika dia termasuk golongan para pendusta lagi sesat,
فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيْمٍۙ ٩٣
jamuannya berupa air mendidih
وَّتَصْلِيَةُ جَحِيْمٍ ٩٤
dan dibakar oleh (neraka) Jahim.
اِنَّ هٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِيْنِۚ ٩٥
Sesungguhnya ini benar-benar merupakan hakulyakin.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِࣖ ٩٦
Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung.
Penutup
Membaca Surat Al-Waqi’ah dalam teks Arab sambil menghayati artinya adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah dan memahami tujuan hidup di dunia ini. Surat ini mengingatkan kita akan kepastian hari akhir, serta mengajak kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan dan mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat.
Semoga dengan membaca dan memahami Surat Al-Waqi’ah, hati kita menjadi lebih tenang, hidup kita penuh berkah, dan kita senantiasa berada di jalan yang diridhai Allah. Wallahu a’lam bish-shawab.
Bagikan artikel ini kepada orang terdekat Anda agar semakin banyak yang merasakan manfaat dari kandungan Al-Qur’an yang mulia ini.