94. Asy-Syarh (8 Ayat)

Surah Al-Insyirah adalah surah ke-94 dalam Al-Qur’an, terdiri atas 8 ayat, dan termasuk golongan surah Makkiyyah. Nama Al-Insyirah berarti Kelapangan, merujuk pada keringanan dan kemudahan yang Allah janjikan bagi hamba-Nya yang sabar. Surah ini juga dikenal dengan nama lain Ash-Sharh, karena menekankan penghapusan kesulitan dan penggantian dengan kemudahan serta keberkahan.

Surah Al-Insyirah menekankan janji Allah untuk meringankan beban hamba-Nya, memberikan ketenangan, dan menguatkan hati dalam menghadapi ujian. Ayat-ayatnya mengingatkan bahwa setiap kesulitan yang dialami akan diiringi kemudahan, dan kesabaran serta doa menjadi jalan menuju pertolongan Allah. Surah ini menegaskan bahwa iman diwujudkan melalui pengharapan kepada Allah, kesabaran, dan ketekunan dalam menjalankan amal saleh.

Selain itu, surah ini menekankan kepastian bahwa kesulitan dan kemudahan berjalan beriringan dalam kehidupan manusia, sebagai bentuk ujian dan pembelajaran. Allah mengingatkan bahwa orang yang bersabar dan terus berusaha akan meraih keberkahan dan kemenangan spiritual. Surah ini juga menjadi pengingat bahwa kepasrahan dan keyakinan pada pertolongan Allah adalah sumber ketenangan jiwa.

Pesan utama surah ini adalah janji kemudahan setelah kesulitan, penguatan iman, dan kesabaran. Bacaan surah Al-Insyirah mengajak umat Islam untuk merenungi ujian hidup, meneguhkan iman, dan bersabar agar mendapat pertolongan Allah di dunia dan akhirat.

Arti: Lapang

Tempat Turun: Mekah

Jumlah Ayat: 8

Deskripsi Qs Al-Insyirah

qs asy-syarh

Surat ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah dan diturunkan sesudah surat Adh Dhuhaa. Nama Alam Nasyrah diambil dari kata Alam Nasyrah yang terdapat pada ayat pertama, yang berarti: bukankah Kami telah melapangkan.

Baca Tafsir Lengkap Surah Asy-Syarh


Surat Asy-Syarh Arab Latin dan Artinya

Ayat 1

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ

alam nasyraḥ laka ṣadrak(a).

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?


Ayat 2

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ

wa waḍa‘nā ‘anka wizrak(a).

dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,


Ayat 3

الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ

allażī anqaḍa ẓahrak(a).

yang memberatkan punggungmu,


Ayat 4

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ

wa rafa‘nā laka żikrak(a).

dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.


Ayat 5

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

fa’inna ma‘al-‘usri yusrā(n).

Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,


Ayat 6

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

inna ma‘al-‘usri yusrā(n).

sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.


Ayat 7

فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ

fa iżā faragta fanṣab.

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),


Ayat 8

وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ ࣖ

wa ilā rabbika fargab.

dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.