Surah Al-Kautsar merupakan surah ke-108 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 3 ayat dan termasuk golongan Makkiyyah, karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah Rasulullah ﷺ. Nama “Al-Kautsar” diambil dari kata pada ayat pertamanya, yang berarti nikmat yang berlimpah atau karunia yang banyak. Surah ini turun sebagai penghiburan bagi Rasulullah ﷺ setelah menghadapi ejekan kaum Quraisy yang mencela beliau karena kehilangan anak laki-laki.
Makna “Al-Kautsar” ditafsirkan oleh para ulama sebagai nikmat yang melimpah dari Allah kepada Nabi Muhammad ﷺ, mencakup berbagai bentuk kebaikan dunia dan akhirat. Salah satunya adalah telaga Al-Kautsar di surga, tempat umat beliau akan minum pada hari kiamat. Ayat-ayat surah ini menunjukkan kasih sayang Allah kepada Rasul-Nya dan menjadi isyarat agar beliau tetap beribadah dengan penuh syukur.
Secara tematik, Surah Al-Kautsar mengandung pesan optimisme dan keikhlasan. Allah memerintahkan Nabi agar tetap melaksanakan shalat dan berkurban sebagai bentuk rasa syukur atas karunia besar yang diberikan. Surah ini juga menegaskan bahwa siapa pun yang membenci Rasulullah ﷺ akan terputus dari segala kebaikan. Dengan bahasa yang singkat namun penuh makna, Al-Kautsar mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada jumlah atau keturunan, melainkan pada keberkahan dan cinta Allah.
Arti: Pemberian Yang Banyak
Tempat Turun: Mekah
Jumlah Ayat: 3
Deskripsi:
Surat Al Kautsar terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al ‘Aadiyaat. Dinamai Al Kautsar (nikmat yang banyak) diambil dari perkataan Al Kautsar yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat ini sebagai penghibur hati Nabi Muhammad s.a.w.
Baca Tafsir Lengkap Surah Al-Kausar
Surat Al-Kautsar Arab Latin dan Artinya

Ayat 1
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
innā a‘ṭainākal-kauṡar(a).
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
Ayat 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
faṣalli lirabbika wanḥar.
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Ayat 3
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ
inna syāni’aka huwal-abtar(u).
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).