1. Al-Fatihah (7 Ayat)

Pernah tidak sih kamu merasa, setiap kali membaca Al-Fatihah dalam shalat, ada rasa tenang yang sulit dijelaskan? Surah yang selalu kita baca ini ternyata bukan sekadar pembuka mushaf, tapi juga pembuka setiap doa dan ibadah.

Dalam artikel ini, kamu akan menemukan bacaan Surah Al-Fatihah lengkap — mulai dari teks Arabnya, tulisan latinnya, sampai terjemahan dalam bahasa Indonesia. Bukan hanya untuk dibaca, tapi juga untuk dipahami maknanya.

Sekarang banyak orang mulai mendalami makna setiap surah agar bacaan dalam shalat tidak terasa hanya sebagai rutinitas. Apalagi Surah Al-Fatihah dikenal sebagai “Ummul Kitab”, induk dari seluruh isi Al-Qur’an, yang merangkum doa, tauhid, dan arah hidup seorang muslim.

Yuk, kita pelajari bersama bacaan Surah Al-Fatihah lengkap beserta arti dan kandungannya, supaya setiap kali membacanya, kita tahu betul apa makna di balik tiap ayatnya.

Arti: Pembukaan

Tempat Turun: Mekah

Jumlah Ayat: 7

Deskripsi:

Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran dan termasuk golongan surat Makkiyyah.

Surat ini disebut Al Faatihah (Pembukaan), karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran. Dinamakan Ummul Quran (induk Al Quran) atau Ummul Kitaab (induk Al Kitaab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al Quran, dan karena itu diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang.

Dinamakan pula As Sab’ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam sholat.

Baca Tafsir Lengkap Surah Al-Fatihah


Surat Al-Fatihah Arab Latin dan Artinya

Ayat 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i).

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.


Ayat 2

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,


Ayat 3

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

ar-raḥmānir-raḥīm(i).

Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,


Ayat 4

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

māliki yaumid-dīn(i).

Pemilik hari pembalasan.


Ayat 5

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u),

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.


Ayat 6

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm(a).

Tunjukilah kami jalan yang lurus,


Ayat 7

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ

Ṣirāṭal-lażīna an‘amta ‘alaihim, gairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn(a).

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.