Surah Al-Buruj adalah surah ke-85 dalam Al-Qur’an, terdiri atas 22 ayat, dan termasuk golongan surah Makkiyyah. Nama Al-Buruj berarti Gugusan Bintang, merujuk pada langit dan tanda-tanda kebesaran Allah yang meneguhkan kebenaran wahyu. Surah ini juga dikenal dengan nama lain Asy-Syuhada, karena mengisahkan kaum yang menjadi saksi atas kebenaran agama dan pengorbanan mereka di jalan Allah.
Surah Al-Buruj menekankan keteguhan iman, kesabaran, dan pembalasan Allah terhadap orang-orang yang menindas dan yang beriman. Ayat-ayatnya mengingatkan bahwa setiap penganiayaan terhadap orang beriman akan mendapat balasan, dan kebenaran akan tetap tegak meski ditentang. Surah ini menegaskan bahwa keimanan harus diiringi keteguhan hati dan kesabaran menghadapi cobaan.
Selain itu, surah ini menekankan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya, tanda-tanda di langit dan bumi, serta peringatan terhadap orang-orang yang menentang kebenaran. Allah mengingatkan bahwa keadilan-Nya pasti ditegakkan, dan pahala bagi orang-orang yang sabar dan bertakwa akan diberikan secara sempurna. Surah ini juga menjadi pengingat bahwa iman yang teguh harus diwujudkan dalam kesetiaan dan keteguhan moral di tengah ujian kehidupan.
Pesan utama surah ini adalah keteguhan iman, keadilan Allah, dan pembalasan terhadap yang beriman maupun yang menentang. Bacaan surah Al-Buruj mengajak umat Islam untuk menguatkan hati, bersabar menghadapi ujian, dan menegakkan keimanan dalam kehidupan sehari-hari.
Arti: Gugusan Bintang
Tempat Turun: Mekah
Jumlah Ayat: 22
Deskripsi Qs Al-Buruj

Surat Al Buruuj terdiri atas 22 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Asy-Syams.
Dinamai Al Buruuj (gugusan bintang) diambil dari perkataan Al Buruuj yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Baca Tafsir Lengkap Surah Al-Buruj
Surat Al-Buruj Arab Latin dan Artinya
Ayat 1
وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ
was-samā’i żātil-burūj(i).
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,
Ayat 2
وَالْيَوْمِ الْمَوْعُوْدِۙ
wal-yaumil-mau‘ūd(i).
dan demi hari yang dijanjikan.
Ayat 3
وَشَاهِدٍ وَّمَشْهُوْدٍۗ
wa syāhidiw wa masyhūd(in).
Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan.
Ayat 4
قُتِلَ اَصْحٰبُ الْاُخْدُوْدِۙ
qutila aṣḥābul-ukhdūd(i).
Binasalah orang-orang yang membuat parit (yaitu para pembesar Najran di Yaman),
Ayat 5
النَّارِ ذَاتِ الْوَقُوْدِۙ
an-nāri żātil-waqūd(i).
yang berapi (yang mempunyai) kayu bakar,
Ayat 6
اِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُوْدٌۙ
iż hum ‘alaihā qu‘ūd(un).
ketika mereka duduk di sekitarnya,
Ayat 7
وَّهُمْ عَلٰى مَا يَفْعَلُوْنَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ شُهُوْدٌ ۗ
wa hum ‘alā mā yaf‘alūna bil-mu’minīna syuhūd(un).
sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin.
Ayat 8
وَمَا نَقَمُوْا مِنْهُمْ اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ
wa mā naqamū minhum illā ay yu’minū billāhil-‘azīzil-ḥamīd(i).
Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji,
Ayat 9
الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ۗ
allażī lahū mulkus-samāwāti wal-arḍ(i), wallāhu ‘alā kulli syai’in syahīd(un).
yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Ayat 10
اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ
innal-lażīna fatanul-mu’minīna wal-mu’mināti ṡumma lam yatūbū fa lahum ‘ażābu jahannama wa lahum ‘ażābul-ḥarīq(i).
Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.
Ayat 11
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ەۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيْرُۗ
innal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti lahum jannātun tajrī min taḥtihal-anhār(u), żālikal-fauzul-kabīr(u).
Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, itulah kemenangan yang agung.
Ayat 12
اِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيْدٌ ۗ
inna baṭsya rabbika lasyadīd(un).
Sungguh, azab Tuhanmu sangat keras.
Ayat 13
اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚ
innahū huwa yubdi’u wa yu‘īd(u).
Sungguh, Dialah yang memulai pen-ciptaan (makhluk) dan yang menghidupkannya (kembali).
Ayat 14
وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُۙ
wa huwal-gafūrul-wadūd(u).
Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,
Ayat 15
ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُۙ
Żul-‘arsyil-majīd(i).
yang memiliki ‘Arsy, lagi Mahamulia,
Ayat 16
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ
fa‘‘ālul limā yurīd(u).
Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki.
Ayat 17
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْجُنُوْدِۙ
hal atāka ḥadīṡul-junūd(i).
Sudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara (penentang),
Ayat 18
فِرْعَوْنَ وَثَمُوْدَۗ
fir‘auna wa ṡamūd(a).
(yaitu) Fir‘aun dan Samud?
Ayat 19
بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ تَكْذِيْبٍۙ
balil-lażīna kafarū fī takżīb(in).
Memang orang-orang kafir (selalu) mendustakan,
Ayat 20
وَّاللّٰهُ مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ مُّحِيْطٌۚ
wallāhu miw warā’ihim muḥīṭ(un).
padahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos).
Ayat 21
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ
bal huwa qur’ānum majīd(un).
Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia,
Ayat 22
فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ ࣖ
fī lauḥim maḥfūẓ(in).
yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).