111. Al-Lahab (5 Ayat)

Surah Al-Lahab — juga dikenal dengan nama Surah Al-Masad — merupakan surah ke-111 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 5 ayat dan termasuk golongan Makkiyyah, karena diturunkan di Mekah pada masa awal dakwah Rasulullah ﷺ. Nama Al-Lahab berarti nyala api, diambil dari kata pada ayat ketiga, sementara Al-Masad berarti tali dari sabut yang disebut pada ayat terakhir.

Surah ini secara khusus diturunkan untuk mencela dan mengabarkan kebinasaan Abu Lahab — paman Nabi ﷺ yang terkenal sebagai penentang keras Islam. Bersama istrinya, Ummu Jamil, Abu Lahab tidak hanya menolak dakwah Nabi, tetapi juga menghina dan menghalanginya secara terang-terangan. Allah menurunkan surah ini sebagai vonis ilahi atas kesombongan mereka, yang akhirnya benar-benar terbukti di dunia dan akan berlanjut di akhirat.

Menariknya, Surah Al-Lahab juga menjadi bukti kebenaran Al-Qur’an secara historis. Selama bertahun-tahun setelah turunnya surah ini, Abu Lahab tidak pernah beriman, padahal jika ia berpura-pura masuk Islam saja, niscaya ayat-ayat ini bisa dianggap batal. Namun hal itu tidak terjadi. Ini menunjukkan bahwa firman Allah adalah kebenaran mutlak yang tidak dapat dibantah oleh siapa pun.

Arti: Api Yang Bergejolak

Tempat Turun: Mekah

Jumlah Ayat: 5

Deskripsi:

Surat ini terdiri atas 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Fath. Nama Al Lahab diambil dari kata Al Lahab yang terdapat pada ayat ketiga surat ini yang artinya gejolak api. Surat ini juga dinamakan surat Al Masad.

Baca Tafsir Lengkap Surah Al-Lahab


Surat Al-Lahab Arab Latin dan Artinya

Ayat 1

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a).

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!


Ayat 2

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

mā agnā ‘anhu māluhū wa mā kasab(a).

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.


Ayat 3

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

sayaṣlā nāran żāta lahab(in).

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).


Ayat 4

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

wamra’atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab(i).

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).


Ayat 5

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ

fī jīdihā ḥablum mim masad(in).

Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.