Surah Al-Waqiah Ayat 92 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 92
وَاَمَّآ اِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِيْنَ الضَّاۤلِّيْنَۙ
wa ammā in kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn(a).
Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan dan sesat,
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 92
Rujuklah Al-Waqiah ayat 88 sebagai awal dari tema ini.
Ayat ini menyatakan bahwa apabila orang yang meninggal termasuk golongan orang-orang yang mendustakan kebenaran dan tersesat dari jalan Allah, maka nasibnya akan sangat mengerikan. Ia telah ingkar terhadap Allah dan Rasul-Nya, serta tidak mau menerima petunjuk kebenaran yang datang kepadanya.
Penjelasan Tafsir
-
Frasa “minal-mukażżibīn” menunjukkan orang-orang yang secara sadar mendustakan ayat-ayat Allah dan kebenaran risalah yang dibawa Rasul.
-
Frasa “aḍ-ḍāllīn” menunjukkan bahwa selain mendustakan, mereka juga tersesat, artinya berpaling dari jalan petunjuk dan mengikuti hawa nafsu atau kebatilan.
-
Ayat ini mengawali deskripsi tentang golongan ketiga dari tiga klasifikasi manusia yang dijelaskan dalam Surah Al-Wāqi‘ah (yaitu: al-muqarrabīn, aṣḥābul-yamīn, dan aṣḥābusy-syamāl).
-
Penekanan pada kata “wa ammā in kāna” menunjukkan adanya konsekuensi berbeda dari golongan sebelumnya, yakni mereka yang beriman dan mendapatkan keselamatan.
Poin-Poin Penting Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 92
-
Ayat ini menyebut golongan ketiga, yaitu orang-orang kafir dan pendusta.
-
Mereka menolak kebenaran dan memilih kesesatan dengan sadar.
-
Ayat ini adalah peringatan keras bagi siapa pun yang berpaling dari petunjuk.
-
Mendustakan dan sesat adalah dua dosa besar yang saling berkaitan.
-
Menjadi pengantar kepada siksaan mengerikan yang dijelaskan dalam ayat berikutnya (ayat 93–94).
Mereka yang Mendustakan dan Sesat – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 92
Mereka tahu, tapi menolak.
Mereka dengar, tapi membantah.
Jalan terang ada di hadapan,
namun mereka memilih kabut kebodohan.
Mereka bukan tak tahu —
mereka mendustakan dan menyimpang.