Surah Al-Waqiah Ayat 75 Lengkap dengan Tafsir

Surah Al-Waqiah Ayat 75 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.

Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 75

۞ فَلَآ اُقْسِمُ بِمَوٰقِعِ النُّجُوْمِ

falā uqsimu bimawāqi‘in-nujūm(i).

Lalu Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.

Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 75

Sebagian ahli tafsir menjelaskan ayat ini, bahwa Allah bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Qur’an guna menunjukkan betapa pentingnya hal tersebut. Al-Qur’an diturunkan sekaligus dari Lauh Mahfuz ke langit paling dekat pada malam Lailatul Qadar (malam yang sangat mulia). Kemudian, diturunkan lagi secara berangsur-angsur menurut keperluannya dari langit dunia kepada Nabi Muhammad saw. hingga selesai seluruhnya dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Masa turunnya bagian-bagian Al-Qur’an tersebut mengandung arti penting. Kebijaksanaan turunnya secara berangsur-angsur, yakni tiap surah atau tiap ayat, antara lain agar tiap surah atau ayat itu dapat dimengerti secara lebih luas dan lebih mendalam.

Allah menegaskan bahwa sumpah dalam bagian-bagian Al-Qur’an tersebut sangat besar artinya, karena hal itu mengandung isyarat terhadap agungnya kekuasaan Allah, kesempurnaan kebijaksanaan-Nya, serta keluasan rahmat-Nya, dan bahwa Dia tidak menyia-nyiakan hamba-Nya.

Dalam ayat 75, Allah bersumpah untuk meyakinkan hamba-hamba-Nya dengan sesuatu yang menggambarkan kemahakuasaan-Nya terhadap alam jagat raya ini, yakni “tempat beredarnya bintang-bintang.” Andaikan manusia mampu melihat bagaimana teraturnya bintang-bintang yang selalu bergerak pada orbitnya masing-masing dengan aman dan serasi, tentulah mereka akan berpendapat lain.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, barulah diketahui betapa banyaknya kumpulan bintang-bintang di angkasa raya yang tidak terhitung jumlahnya. Para pakar astrofisika dan astronomi menjelaskan bahwa mata telanjang tidak akan mungkin mampu melihat isi jagat yang luas tak berbatas.

Sistem Tata Surya yang terdiri dari jutaan bintang, bahkan mungkin lebih (termasuk di dalamnya bumi kita ini), hanyalah menjadi bagian kecil dari Galaksi Bimasakti yang memuat lebih dari 100 miliar bintang. Bimasakti pun hanyalah satu dari lebih dari 500 miliar galaksi dalam jagat raya yang diketahui. Subhanallah!

Semua bintang-bintang itu beredar pada orbitnya, termasuk matahari kita, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

Dan matahari beredar di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Mahaperkasa dan Maha Mengetahui.
(Yasin [36]: 38)

Berdasarkan pengamatan para pakar, matahari bergerak dengan kecepatan yang tinggi, kira-kira 720.000 km per jam, mengarah ke bintang Vega dalam satu orbit tertentu dalam sistem Solar Apex. Bersama-sama dengan matahari, semua planet dan satelit yang berada dalam lingkungan sistem Tata Surya (sistem solar) juga turut bergerak pada jarak yang sama.

Semua benda-benda langit ini bergerak menempati orbit-orbit yang telah dihisab (diperhitungkan). Selama berjuta-juta tahun, semuanya ‘berenang’ melintasi orbit masing-masing dalam keseimbangan dan susunan yang sempurna bersama-sama dengan benda langit lainnya.

Orbit-orbit dalam alam semesta juga dimiliki oleh galaksi-galaksi yang bergerak dengan kecepatan tinggi dalam lintasan-lintasan yang telah ditetapkan. Ketika bergerak, tidak ada satu pun dari benda-benda langit ini yang memotong orbit atau bertabrakan dengan benda langit lainnya.

Bagaimanapun, hal ini telah secara jelas diterangkan kepada manusia dalam Al-Qur’an yang diwahyukan pada masa itu, karena Al-Qur’an sebenarnya adalah kalam dari Sang Penguasa, Yang Maha Menjaga dan Memelihara kestabilan alam semesta ini.

Penjelasan Tafsir:

  1. Falā uqsimu (Maka Aku bersumpah):

    • Redaksi “falā uqsimu” digunakan Allah dalam Al-Qur’an untuk menyatakan sumpah terhadap sesuatu yang besar nilainya di mata Allah, meski bisa jadi manusia menganggapnya remeh atau tidak memperhatikan.

  2. Bimawāqi‘i-n-nujūm (Dengan tempat-tempat beredarnya bintang-bintang):

    • Menunjukkan keselarasan dan keteraturan sistem jagat raya, yang menjadi bukti kekuasaan Allah.

    • Secara ilmiah, mengisyaratkan kepada orbit-orbit benda langit yang kompleks namun teratur dan stabil.

    • Pengetahuan manusia tentang hal ini baru berkembang seiring dengan kemajuan ilmu astronomi dan astrofisika, namun Al-Qur’an sudah mengisyaratkannya sejak lebih dari 14 abad yang lalu.


Poin-Poin Penting Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 75:

  1. Allah bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang, yaitu orbit atau posisi langit yang sangat teratur.

  2. Ayat ini menegaskan keagungan ciptaan Allah di alam semesta sebagai tanda kekuasaan-Nya.

  3. Pengetahuan tentang sistem peredaran benda langit menjadi bukti ilmiah dari kebenaran Al-Qur’an.

  4. Turunnya Al-Qur’an secara bertahap adalah bentuk kebijaksanaan Ilahi untuk memudahkan pemahaman umat.

  5. Sumpah ini menjadi pengantar untuk menegaskan kemuliaan Al-Qur’an pada ayat-ayat berikutnya.


Sumpah Langit dan Kebenaran Kalam Ilahi – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 75

Ketika langit terbuka dan bintang-bintang menyampaikan keteraturan,
Allah bersumpah atas keagungan ciptaan-Nya.
Bukan hanya langit yang bicara,
tapi juga firman-Nya yang menyapa jiwa.