Surah Al-Waqiah Ayat 57 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 57
نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ
naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqūn(a).
Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 57
Allah menegaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dari tiada. Bukankah hal tersebut merupakan bukti nyata yang tak terbantahkan tentang kekuasaan-Nya? Jika Allah mampu menciptakan manusia dari tidak ada, tentu sangat mudah bagi-Nya untuk menghidupkan kembali manusia setelah mati dan tulang-belulangnya hancur. Ini adalah dalil kuat yang membuktikan kebenaran hari Kiamat dan kebangkitan manusia dari kubur. Pernyataan ini juga sekaligus merupakan bantahan terhadap orang-orang kafir yang mengingkari hari Kiamat, sebagaimana disebutkan dalam ayat lain:
“Dan mereka berkata, ‘Apakah apabila kami telah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?'”
(Surah Al-Wāqi‘ah ayat 47)
Penjelasan Tafsir:
Ayat ini berisi teguran tajam terhadap kaum yang mengingkari kebangkitan. Allah mengingatkan mereka bahwa penciptaan manusia dari tiada adalah bukti kuat bahwa kebangkitan kembali setelah mati bukanlah hal yang mustahil.
Dengan gaya bahasa retoris, Allah menyentil mereka: “Kalau Kami yang menciptakan kalian, mengapa kalian tidak membenarkan hari kebangkitan?” Ini adalah bentuk pengingkaran logis terhadap kekufuran mereka, sekaligus seruan untuk berpikir dan merenung.
Poin-Poin Penting dari Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 57:
-
Allah menegaskan bahwa Dialah yang menciptakan manusia dari ketiadaan.
-
Penciptaan manusia adalah dalil rasional atas kemungkinan kebangkitan.
-
Orang-orang kafir tetap mengingkari kebangkitan, padahal bukti di depan mata.
-
Ayat ini menuntut manusia untuk menggunakan akal dan membenarkan hari Kiamat.
Mengapa Masih Ragu? – Surah Al-Wāqi‘ah Ayat 57
Jika Allah mampu menciptakan manusia dari ketiadaan, mengapa kita masih meragukan kebangkitan setelah mati? Ayat ini adalah seruan logis dan spiritual, agar kita membenarkan janji hari kebangkitan dan bersiap menghadapinya.