Surah Al-Waqiah Ayat 11 mengingatkan kita akan kekuasaan Allah dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Berikut bacaan dan tafsirnya.
Bacaan Surah Al-Waqiah Ayat 11
اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ
ulā’ikal-muqarrabūn(a).
Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),
Tafsir Surah Al-Waqiah Ayat 11
Ayat ini menjelaskan kedudukan tinggi dari As-Sābiqūn—orang-orang yang paling dahulu dalam keimanan dan ketaatan. Mereka disebut sebagai “al-muqarrabūn”, yaitu golongan yang didekatkan kepada Allah secara khusus. Ini adalah kedudukan yang paling mulia di sisi-Nya, melebihi kedudukan kaum beriman secara umum.
Keutamaan ini bukan hanya karena mereka lebih dulu, tapi juga karena kualitas iman dan amal mereka yang sangat tinggi. Mereka bukan hanya taat, tetapi juga ikhlas, istiqamah, dan penuh pengorbanan dalam kebaikan.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa‘id:
“Di dalam surga terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.”
(HR. al-Bazzār)
Hadis ini memperkuat penjelasan ayat bahwa para muqarrabīn akan mendapatkan kenikmatan istimewa yang melampaui bayangan manusia. Surga untuk mereka bukan hanya tempat yang indah, tetapi penuh kedekatan spiritual kepada Sang Pencipta.
🔁 Catatan: Ayat ini merupakan kelanjutan dari ayat 10, yang menyebutkan golongan As-Sābiqūn. Di sini dijelaskan bahwa mereka bukan hanya lebih dahulu dalam amal, tetapi juga lebih dekat kepada Allah dalam derajat.
Poin-Poin Penting dari Ayat 11 Surah Al-Wāqi‘ah
-
As-Sābiqūn adalah orang-orang terpilih yang didekatkan kepada Allah, disebut “al-muqarrabūn”.
-
Kedekatan kepada Allah adalah derajat tertinggi, bukan sekadar masuk surga, tapi berada di sisi-Nya.
-
Ganjaran mereka adalah kenikmatan surga yang tidak bisa dibayangkan oleh akal manusia, sebagaimana disampaikan dalam hadis sahih.
-
Mereka dipilih bukan hanya karena amal, tetapi karena keikhlasan, ketekunan, dan kesungguhan dalam hidup beriman.
Keistimewaan bagi yang Memilih Jalan Terdepan
Mendekat kepada Allah bukan hal yang otomatis. Dibutuhkan perjuangan, keteguhan, dan komitmen. As-Sābiqūn menjadi al-muqarrabūn karena mereka memilih untuk lebih dahulu beriman dan beramal saleh, bahkan saat dunia belum mendukung arah mereka.
Ayat ini mengajarkan bahwa kecepatan dalam kebaikan akan berbuah kedekatan dengan Allah di akhirat.
Jadikan ini motivasi untuk tidak menunda-nunda amal.
Jika hari ini kita bukan yang pertama, kita masih bisa mengejar dengan keikhlasan dan kesungguhan.
Karena yang didekatkan kepada Allah bukan sekadar yang cepat, tapi yang sungguh-sungguh.